“Diperjalankan”
Suatu keadaan dapat mendorong adanya curahan perhatian, dimana setiap bentuk perhatian akan selalu mampu mengusik sejumput rasa keingintahuan.
Dan berangkat dari rasa keingintahuan itulah maka kita akan mulai meluncur dengan penasaran untuk mencari-cari jawaban, yang prasyaratnya adalah pengenalan.
Kemudian ditempuhlah serangkaian perjalanan yang diliputi bimbingan dari berbagai kebetulan-kebetulan yang pada hakikatnya hanyalah wajah lain dari seruas kebenaran.
Namun pengenalan yang akhirnya dicapai pun akan menuntut kelanjutan dalam wujud perhatian dan kedekatan yang berkelanjutan, bukan sekedar buah pikiran yang mendambakan keheningan.
Dari situlah nantinya akan terlahir kerinduan yang menenangkan, yang sekiranya kita rengkuh dengan penuh perasaan, maka meleburlah keinginan dan harapan ke dalam kebutuhan atas kebersamaan.
Sebab hanya di dalam kebersamaanlah kita akan mampu mencapai kesempurnaan hidup dalam bentuk keseimbangan antar segala yang seolah berlawanan namun sesungguhnya berpasang-pasangan dalam kesatuan dan penyatuan.
Begitulah tersiratnya kekuatan dari sebuah kerinduan, yang pada hakikatnya adalah panggilan penuh kasih dan sayang dari Tuhan sekalian alam, agar kita bersegera masuk ke dalam diri dengan keheningan, karena Dia ditemukan manakala sejatinya kita sedang diperjalankan.
(Syaikh Ali Muhammad Jawdi / Kyai Ageng Arya Pamungkas DW)
Salam Cahaya!
Bersyukur
Berdoa
Bahagia
Dan Teruslah Berkarya
#MadinatulFatihah
#SyaikhAliMuhammadJawdi
#KyaiAgengAryaPamungkasDW
0 Comments