Madinatul Fatihah

Muqaddimah berarti “pendahuluan” atau “persiapan”. I’tiqad berarti “keyakinan yang kuat” dalam hati tentang kebenaran sesuatu, dalam hal ini keimanan kepada Allah, yaitu pengenalan terhadap Allah” yang lebih dalam, bukan hanya berdasarkan ilmu teori tetapi juga melalui pengalaman spiritual.

Jadi, program ini adalah tahapan awal untuk mempersiapkan diri dalam mengenal Allah secara hakiki, baik melalui ilmu, pengalaman batin, maupun kedekatan spiritual.

Inisiasi pengenalan ilmu Ilahi dalam Ma’rifatullah adalah langkah awal bagi seseorang untuk memahami hakikat ketuhanan dengan cara yang lebih mendalam.

Ini bukan sekadar memahami Allah melalui dalil-dalil syariat, tetapi juga menyelami kebesaran-Nya melalui akal, hati, dan pengalaman spiritual (Bayan, Burhan dan Irfan)

Inisiasi ini bertujuan untuk membuka kesadaran ruhani agar seseorang dapat mengenal Allah bukan hanya sekedar pemahaman semata, melainkan dengan pengalaman ruhani sebagai seorang penyaksi.

Kegiatan bulanan dalam bentuk doa bersama menggunakan Wirid Ratibul Wasath adalah salah satu bentuk solidaritas untuk mempererat silaturahmi dan membangun kepedulian antar keluarga besar Paguyuban Madinatul Fatihah.

Kegiatan ini dilakukan secara simultan bersama Zawiyah MF di berbagai lokasi, baik offline dan juga online. Selain saling mendoakan untuk kebaikan bersama, kegiatan ini juga memohon keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi sesama.

Mensyukuri jiwa dan raga adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia, baik dalam bentuk kesehatan jasmani maupun nafsani (kejiwaan).

Program ini mengajak dan mengajarkan bagaimana seseorang dapat menghargai, menjaga, dan memanfaatkan keselarasan antara jasmani, nafsani dan ruhaninya dengan cara yang alamiah, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidupnya sendiri atas izin Allah.

Aktivitas yang dilakukan adalah diantaranya dengan mengasah kesadaran atas pengendalian tubuh jasmani kita, dan juga mengolah ritme gerak nafas kita, agar bisa senada dengan getar ruhani kita sehari-hari.

Membaca ayat perjalanan diri adalah proses membaca, merenungi dan memahami serta menjalani tanda-tanda yang telah Allah subhanahu wa ta’aala hadirkan melalui al-Qur’an, dan pada seluruh keberadaan alam semesta kita, serta yang terdapat pada diri kita sendiri.

Dengan memahami apa yang dibaca, lalu bagaimana membacanya, untuk kemudian ditemukan makna dan hikmahnya melalui isyarat ilham saat kita bermunajat kepada-Nya, maka kita juga akan belajar untuk menjalankan petunjuk yang kita dapatkan dalam bentuk tindakan yang berkesadaran.

Dengan demikian, setiap kita akan mulai mengerti dan mengenali berbagai penjara-penjara dan belenggu masa lalu kita berupa ingatan dan trauma serta kebiasan yang menghambat kemajuan hidup kita, yang kemudian semua itu dihadapi dengan keilmuan yang dapat membuka sisi terbaik diri kita, sehingga Allah memberikan perkenannya untuk kita mengalami perubahan jalan hidup.

Madinatul Fatihah Muda atau MF-Muda, adalah wadah bagi para pemuda-pemudi dan remaja yang ingin mendapatkan dan melengkapi bekal mereka dalam membangun peradaban zaman mereka sendiri, dengan landasan Nur Ilahi melalui pengenalan akan pola hakikat berbagai peristiwa sehingga mereka menjadi insan yang semakin peka pada dinamika sosial antar manusia.

Program ini memberikan mereka wawasan yang mendalam dan juga kemampuan untuk IQRA (membaca dinamika fenomena kehidupan sehari-hari) secara mendasar agar mereka mulai belajar mandiri dari sejak sedini mungkin guna mengasah mereka dalam ber-Tauhid dan mampu menghadirkan rasa kebersamaan dengan Tuhan mereka sehingga mereka akan senantiasa berusaha menjaga pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatannya.

Setiap pejalan (salik) akan memiliki tanggungjawab untuk senantiasa bertumbuh menjadi lebih baik lagi dari dirinya sendiri setiap hari, khususnya bagi mereka yang juga berperan aktif dalam melayani sesama saudara seperguruannya sebagai wujud baktinya kepada Guru Mursyidnya.

Maka sebagai bentuk dukungan dan cinta kasih dari Guru Mursyid kami, para fasilitator diberikan kesempatan untuk mengikuti program pembekalan dan pembinaan intensif atas keilmuan dan seluruh aspek yang menyertainya di setiap momen hari berdirinya Paguyuban Madinatul Fatihah setiap tahunnya.

Program Ijazatul Kubro merupakan kegiatan yang bersifat khusus untuk mengkalibrasi pemahaman dan kemampuan para fasilitator dalam mengembangkan diri mereka secara mendalam agar mereka selalu dalam keadaan terbaiknya ketika memberikan pelayanan kepada sesama murid lainnya.

BeCa alias Beku-Cair merupakan kependekan dari “Bedah Buku, Cerita & Syair”, yang berisikan kegiatan untuk membahas berbagai jenis buku, baik buku Ketuhanan hingga buku-buku kontemporer yang sedang populer, guna menggali berbagai lapisan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, program ini juga membedah kisah cerita maupun film dari berbagai genre, dan juga mitologi serta kisah nyata lainnya, yang dikemas dalam bentuk pencarian pola keterhubungan antar elemen sehingga pesan-pesan yang tersirat maupun tersurat dapat dikenali dan diambil sebagai mutiara hikmah.

Begitu pula halnya dengan syair dan lirik dari suatu lagu maupun karya puisi yang di dalamnya terkandung unsur pengakuan dan pujian serta kekaguman kepada Allah subhanahu wa ta’aala yang bisa menggugah kebersyukuran kita kepada Tuhan melalui kekayaan gaya bahasa sastra yang sarat dengan berbagai lapisan dimensi makna.